Rabu, 07 Mei 2008

Pendapat tentang Qodar

  1. PENDAPAT JABARIYAH

Paham jabariyah berpendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah mutlaq kehendak Allah. Termasuk juga segala sesuatu yang terjadi pada manusia. Dengan demikian paham jabariyah meniadakan adanya kebebasan manusia dalam berusaha atau memilih jalan, karena semua sudah ditentukan Allah.

Alasan paham jabariyah adalah apabila manusia dapat berbuat sendiri atau tidak ditentukan mutlak oleh Allah, berarti ia menunjukan Allah dan ini mustahil, karena menunjukan kelemahan allah. Alasan yang didasarkan pada Al Quran dalam firman Allah

Yang artinya :

Bukankah engkau yang melempar ketika engkau melempar (musuh), tetapi Allah yang melempar mereka. (QS. Al Anfal : 17)

Dan firman Allah surat Ash Shafat ayat 96, yang artinya:

Allah yang menjadikan kamu sekalian dan apa apa yang kamu kerjakan. (QS. Ash

Shafat : 96)

2. Pendapat Qodariah

Berbeda dengan paham jabariyah, paham qodariyah adalah kebalikannya. Paham ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kehendak sendiri dan dapat mewujudkan perbuatannya tanpa adanya hubungan dengan takdir Allah SWT.

Alasan paham qodariyah adalah apabila perbuatan manusia diciptakan Allah, maka ketetapan hukum syara tidak ada gunanya dan pahala maupun siksa juga tidak ada artinya, karena manusia tidak dapat mengerjakan perbuatan baik atau jahat yang timbul dari kehendaknya sendiri. Alasan yang ldidasarkan pada Al Quran surat arad ayat 11 yang artinya .

Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada satu kaum, sehingga mereka (berusaha) mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.(QS. Ar Rad: 11)

3. Pendapat Ahlus Sunnah Waljamaah

pendapat ahlusunah merupaka perpaduan antara pendapat jabariyah dan qodariyah. Segala sesuatu yang terjadi pada manusia memang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi manusia memili peran dalam mewujudkan perbuatannya, karena Allah memberikan kasab pada mereka. Menurut ahlus sunnah Waljamaah yang disebut kasab adalah perbuatan manusia dengan kehendakAllh beriringan . maksudnya ketika manusia akan melakukan suatu perbuatan, maka pada saat itu pula Allah men[iptakan kesanggupan manusia untuk mewujudkan perbuatannya. Menurut paham ini kasab hakikatnya adalah ciptaan Allah, namun cukup bagin manusia untuk mewujudkan perbuatannya. Menurut paham ini kasab hakikatnya adalah ciptaan Allah namun cukup bagi manusia untuk melakukan ikhtiar, dan kekuasan Allah menentukan kesanggupan perbuatan mereka . dengan demikian mereka layak diminta pertanggung jawaban atas perbuatan mereka di akhirat nanti karena ikhtiarnya itu.

Tidak ada komentar: