Rabu, 07 Mei 2008

BIODATA

NAMA : NENING LELY WIDIA
KELAS :XII IPA 2

Pengertian Qada dan Qadar

Iman kepada qadha dan qadar artinya mempercayai bahwa dalam menciptakan alam semesta, termasuk manusia, Allah juga telah menetapkan kepastian (qadar) Nya. Sebelumnya, qadar atau taqdir artinya adalah suatu rencana yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan segala sesuatu akan terjadi sesuai dengan qadhar yang telah ditentukan. Sedangkan qadha qrtinya adalah keputusan Allah SWT terhadap suatu rencana yang telah ditentukan

Ayat Al Qur an yang menjelaskan tentang qadha dan qadar

Yang artinya :

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula ) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.(QS. Al Hadid :22)

Yang paling mendasar dari berbagai takdir atau ketentuan Allah atas manusia adalah asal kelahirannya, dengan sipa pernikahannya, baik buruknya nasib dan peristiwa meninggalnya, seorang manusia tak akan mungkin memilih untuk dilahirkan dalam keluarga siapa misalnya, atau orang tua tak akan mungkin mungkin memastikan anak seperti apa yang ingin di lahirkan si istri. Jodoh ditangan Tuhan, adalah kepercayaan yang lazim diakui dalam masyarakat.sedangkan baik buruknya nasib, termasuk banyaknya rezeki yang dimiliki sebuah keluarga, kondisi kesehatan seseorang, pangkat tinggi yang dapat dicapai. Semuanya tak dapat diketahui dengan pasti.

Adapun sunatullah dan takdir yang dapat diperangi manusia antara lain memerangi gelapnya malam, maengalirnya air ke atas, mengobati penyakit, memerangi kebodohan dan kemiskinan . Tuhan sendiri memperingatkan bahwa dia tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri. Demikian beriman kepada qadha dan qadar adalah meyakini bahwa tuhan telah membuat ketentuanNya atas segala sesuatu. Sebagian takdir terjadinya sangat dipengaruhi oleh ikhtir manusia itu sendiri.

Hubungan ikhtiar dengan Qada dan Qadar

Pada uraian berikutnya telah dijelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas qadha dan qadar Allah. Tetapi manusia juga di wajibkan untuk selalu berusaha sesuai dengan kemampuannya, untuk mengubah keadaan dan nasibnya. Sebagaimana firman Allah SWT. Yang artinya :

Sesungguhnya Allah tidak mengubahkeadan suatu kaum, sehingga mereka (berusaha( nengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.(QS. Ar Radu:11)

Penjelasan di atas menunjukan adanya hubungan antara takdir Allah dengan ikhtiar manusia. Sebagian yang terjadi pada manusia ada yang tidak dapat di hindarkan atau dielakkan, misalnya ketetapan kapan dan dimana ia akan lahir, berkelamin lelaki atau perempuan, kapan dan dimana ia akan meninggal dan sebagainya. Tetapi manusia juga mengetahui bahwa sebagian yang terjadipada dirinya ada penyebabnya, seperti rajin belajar akan menyebabkan pandai, berusaha dan bekerja keras akan mendapatkan hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sebagainya.

Dengan demikian manusia tidak haya sekedar menunggu ketentuan takdir, tetapi ia juga diberikan kebebasan bahkan diharuskan untuk berbuat dan berikhtiar. Meskipun dalam berikhtiar ia memilih jalan yang baik atau jahat, semua itu pada akhirnya tetap dalam takdir Alllah SWT.

Sesebagian ahli aqidah ada yang membagi qadar menjadi dua bagian yaitu :

  1. Qadar Mubram, adalah ketentuan Allah yang tidak dikaitkan dengan ikhtiar manusia.
  2. Qadar Muallaq, adalah ketentuan Allah yang dikaitkan dengan usaha manusia.

Pendapat yang menyatakan adanya pembagian qadar berdasarkan firman Allah SWT.:

Yang artinya :

Allah menghapuskan apa yang ia kehendaki dan menetapka (apa yang ia kehendaki). Dan disisiNyalahterdapat Ummul Kitab(Lauh Mahpuzh) (QS.Ar Radu :39)

Hkikat Qada dan Qadar dalam kehidupan

Dalam kehidupan sehari hari kita dapat melihat kejadian kejadian, yang semua itu merupakan hakikat dari kebenaran qadha dan qadar. Kejadian itu misalnya antara lain.

  1. Ada orang yang telah berusaha dengan sungguh sungguh untuk mencari rezeki yang berlebih, tetapi hidupnya tetap saja miskin. Sementara itu ada orang yang dalam usahanya kurang sungguh sunguh, tetapi hidupnya kaya raya.

  1. Ada orang yang meninggal dengan tiba tiba, padahal sebelumnya masih sempat berkelakar dengan teman temannya. Sebaliknya ada juga orang yang tetap hidup, meskipun ia berada di tengah tengah bahaya yang mengerikan atau ia mencoba bunuh diri.

  1. Pada masa Rasulallah ketika terjadi perang badar, kaum muslimin dapat merebut kemenangan, padahal menurut perhitungan akal, mereka akan mengalami kekalahan karena jumlah tentara, dan perlengkapan senjatanya lebih sedikit dibanding dengan perlengkapan musuh. Perhatikan firman Allah SWT. :

Yang artinya :

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. (QS. Ali imran :123)

Pada perang hunain yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu kaum muslimin mengalami kekalahan. Padahal menurut perhitungan akal mereka seharusnya dapat merebut kemenangan. Sebagaimana firman Allah SWT.:

Yang artintya :

Dan (ingatlah)pada saat perang Hunain, di waktu kaum menjadi congkak karena banyak jumlahnya. Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manpaat kepada mu sedikitpun dan bumi yang luas itu terasa sempit oleh mu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai berai. (QS. At Taubah :25)

Hikmah beriman kepada Qada dan Qadar

Dengan mengimani qadha dan qadar, kita dapat mengambil beberapa hikmah, antara lain :

  1. dapat membangkitkan semangat dalam bekerja dan berusaha, serta memberikan dorongan untuk memperoleh kehidupan yang layak di dunia ini.

  1. Tidak membuat sombong atau takabur, karena ia yakin kemampuan manusia sangat terbatas, sedang kekuasaan Allah Maha Tinggi.

  1. Memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT.

  1. mempunyai keberanian dan ketabahan dalam setiap usaha serta tidak takut menghadapi resiko, karena ia yakin bahwa semua itu tudak terlepas dari takdir Allah SWT.

  1. Selalu merasa rela menerimasetiap yang terjadi pada dirinya, karena ia mengerti bahwa semua berasal dari Allah SWT. Dan akan dikembalikan kepadanya , sebagai man firman Allah SWT yang artinya :

(yaitu) orang orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan : bahwasanya kami ini bagi (kepunyaan) Allah, kami semua ini pasti kembali lagi kepadaNya .(QS.Al Baqarah :156)

Pendapat tentang Qodar

  1. PENDAPAT JABARIYAH

Paham jabariyah berpendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah mutlaq kehendak Allah. Termasuk juga segala sesuatu yang terjadi pada manusia. Dengan demikian paham jabariyah meniadakan adanya kebebasan manusia dalam berusaha atau memilih jalan, karena semua sudah ditentukan Allah.

Alasan paham jabariyah adalah apabila manusia dapat berbuat sendiri atau tidak ditentukan mutlak oleh Allah, berarti ia menunjukan Allah dan ini mustahil, karena menunjukan kelemahan allah. Alasan yang didasarkan pada Al Quran dalam firman Allah

Yang artinya :

Bukankah engkau yang melempar ketika engkau melempar (musuh), tetapi Allah yang melempar mereka. (QS. Al Anfal : 17)

Dan firman Allah surat Ash Shafat ayat 96, yang artinya:

Allah yang menjadikan kamu sekalian dan apa apa yang kamu kerjakan. (QS. Ash

Shafat : 96)

2. Pendapat Qodariah

Berbeda dengan paham jabariyah, paham qodariyah adalah kebalikannya. Paham ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kehendak sendiri dan dapat mewujudkan perbuatannya tanpa adanya hubungan dengan takdir Allah SWT.

Alasan paham qodariyah adalah apabila perbuatan manusia diciptakan Allah, maka ketetapan hukum syara tidak ada gunanya dan pahala maupun siksa juga tidak ada artinya, karena manusia tidak dapat mengerjakan perbuatan baik atau jahat yang timbul dari kehendaknya sendiri. Alasan yang ldidasarkan pada Al Quran surat arad ayat 11 yang artinya .

Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada satu kaum, sehingga mereka (berusaha) mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.(QS. Ar Rad: 11)

3. Pendapat Ahlus Sunnah Waljamaah

pendapat ahlusunah merupaka perpaduan antara pendapat jabariyah dan qodariyah. Segala sesuatu yang terjadi pada manusia memang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi manusia memili peran dalam mewujudkan perbuatannya, karena Allah memberikan kasab pada mereka. Menurut ahlus sunnah Waljamaah yang disebut kasab adalah perbuatan manusia dengan kehendakAllh beriringan . maksudnya ketika manusia akan melakukan suatu perbuatan, maka pada saat itu pula Allah men[iptakan kesanggupan manusia untuk mewujudkan perbuatannya. Menurut paham ini kasab hakikatnya adalah ciptaan Allah, namun cukup bagin manusia untuk mewujudkan perbuatannya. Menurut paham ini kasab hakikatnya adalah ciptaan Allah namun cukup bagi manusia untuk melakukan ikhtiar, dan kekuasan Allah menentukan kesanggupan perbuatan mereka . dengan demikian mereka layak diminta pertanggung jawaban atas perbuatan mereka di akhirat nanti karena ikhtiarnya itu.

EVALUASI

A. Berilah tanda silang pada salah satu hurup A, B, C, atau D sebagai jawaban yang benar !

1. ketetapan allah yang masih ada dalam alam azali disebut……….

A. qadha C. takdir

B. qadar D.ikhtiar

2. proses terjadinya qada dan qadhar adalah………

A. qadhar terlebih dahulu C. Ditentukan bersama sama

B. qada terlebih dahulu D. Tidak ad kepastian yang jelas

3. arti surat Al Ala ayat 3 adalah, Tuhanmu yang menentukan kemudian………

A. menghapusnya C. menunjukan

B. menggantinya D. Memalingkan

4. sebenarnya semua yang terjadi di atas permukaan dunia ini adalah.........

A. karena perubahan alam C. karena ulah manusia

B.terjadinya dengan sendirinya D. Ditentukan oleh Allah sebelumnya

5. manusia wajib berusaha tapi yang menentukan nasib adalah ..........

A. hasil doa kita C. usaha kita masing masing

B.pertolonfgan orang lain D. Allah SWT, sendiri

6. karena sebenarnya nasib itu ditentuka Allah maka sebenarnya kita……..

A. tidak usah berusaha C. Wajib berusaha

B. pasti sukses jika berusaha D. Pasrah pada takdir

7. takdir Allah yang pelaksanaannya dikaitkan dengan usaha manusia ………

A. takdir mubram C. takdir muallaq

B. ikhtiar D. qadha

8. arti Firman Allah dalam Al Quran surat Ar Rad ayat 39 adalah

Allah menghapus apa yang ia kehendaki dan menetepkan…………

A. yang diingini manusia C. Kemaslahatan

B. apa yang harus di hapuskan D. apa yang ia kehendaki

9. sebenarnya antara takdir dan ikhtiar adalah...........

A. tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain

B. sangat di tentukan oleh usaha manusia

C. ada hubungan antara ikhtiar dan takdirAllah

D. usaha manusia hanya sekedar saja karenasudah ada takdir

10. Allah memberikan kasab kepada manusia. Menurut ahlus sunnah

kasab adalah.........

A. perbuatan manusia dan kehendak tuhan berjalan bersama sama

B. perbuatan manusia berjalan sendiri

C. tuhan menentukan kehendaknya tanpa melihat madharatnya bagi manusia

D. perbuatan manusia merubah kehendak tuhan

B. selesaikan soal soal di bawah ini!

1. apakah yang anda ketahui tentang pengertian qadha dan qadar itu?

2. apakah hubungan antara takdir dan ikhtiar manusia ? jelaskan !

3. coba jelaskan perbedaan antara paham qodariyah dan Ahlusunnah waljamaah mengenai perbuatan manusia

4. coba sebutkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar!

5. mengapa manusia harus berikhtiar? Jelaskan!

Kunci Jawaban

1. A 6. C

2. B 7. C

3. C 8. D

4. D 9. C

5. D 10. A

ESSAY

1. Qadha artinya keputusan Allah terhadap sesuatu rencana yang telah

ditentukan

Qadar atau takdir artinya suatu rencana yang telah ditentukan AllahSWT

.

2. manusia tidak hanya sekedar menunggu ketentuan takdir, tetapi juga diberikankebebasan bahkan diharuskan untuk berbuat dan berikhtia, tetapi pada akhirnya tetap dalam takdir Allah SWT.

3. jabariyah berpendapat bahwa segala sesuatu mutlak kehendak Allah SWT.

Ahlus sunnah berpendapat yang terjadi pada manusia memang kehendak Allah tetapi manusia juga memiliki peran dalam mewujudkan perbuatannya

.

4. a. dapat membangkitkan semangat dalam bekerja dan berusaha.

b. tidak membuat sombong atau takabur

c. memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada

dialam semesta ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan

kehendak Allah SWT.

5. untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan diperlukan ikhtiar karena Allah

tidak akan merubah seseorang ap[abila dia sendiri tidak mau berubah.

Daftar Pustaka

Drs. H. Saputra, Thoyib sah. 2002. aqidah akhlak. Jakarta.: karya toha putra

Drs. H. Wahyudin. M. Pd. 2002. aqidah akhlak. Jakarta.: karya topha putra

Drs. H. Tarmizi s. 2000. aqidah akhlak. Jakarta: departemen agama

Drs. H. Irfan Moh. Sh. M. Pd. 2000. aqidah akhlak. Jakarta: departemen agama